Thursday, April 30, 2009

Renungan Hamba



Selalu kusesali dosa
Dan selalu kuulang kembali

Dan kau masih memberi kebahagiaan
Kubukan hamba pilihan

ALLAH berfirman
Wahai manusia…
AKU heran pada orang yang yakin akan kematian tapi hidup bersuka ria

AKU heran pada orang yang yakin akan pertanggungjawaban segala amal perbuatan di akhirat tapi ia asyik mengumpulkan dan menumpuk harta benda

AKU heran pada orang yang yakin akan kubur tapi ia tertawa terbahak – bahak

AKU heran pada orang yang yakin akan adanya alam akhirat tapi ia menjalani kehidupan dengan bersantai - santai

AKU heran pada orang yang yakin akan kehacuran dunia tapi ia menggandrunginya

AKU heran pada intelektual yang bodoh dalam soal moral

AKU heran pada orang yang bersuci dengan air sementara hatinya masih tetap kotor

AKU heran pada orang yang sibuk mencari cacat dan aib orang lain sementara ia tidak sadar sama sekali terhadap cacat yang ada pada dirinya sendiri

AKU heran pada orang yang yakin bahawa ALLAH senantiasa mengawasi segala perilakunya tapi ia berbuat durjana

AKU heran pada orang yang sedar akan kematiannya kemudian akan tinggal dalam kubur seorang diri lalu dimintai pertanggung jawaban seluruh amal perbuatannya tapi ia berharap belas kasih dari orang lain

Sungguh tiada Tuhan kecuali Aku dan Muhammad adalah hamba dan utusanKu

ALLAH berfirman:

AKU bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Aku, tiada sekutu bagiKu dan Muhammad adalah hamba dan utusanKu

Barang siapa tidak mahu menerima suratan nasib yang telah Aku putuskan
Tidak bersabar atas segala cubaan yang Aku berikan
Tidak mahu berterima kasih atas segala nikmat yang Aku curahkan
Dan tidak mahu menerima apa adanya atas segala yang Aku berikan
Maka sembahlah Tuhan selain Aku

Barang siapa yang susah kerana urusan dunia sama saja ia marah kepadaKu
Barang siapa mengadukan musibah yang menimpa dirinya pada orang maka ia sungguh – sungguh telah berkeluh kesah padaKu
Barang siapa tidak bertambah tingkat penghayatan keagamaannya sungguh ia dalam keadaan selalu berkurang
Barang siapa yang terus menerus dalam keadaan berkurang kematian adalah jauh lebih baik baginya

Allah berfirman:

Wahai manusia
Terimalah anugerah yang Aku berikan dengan lapang dada
Maka engkau tidak akan berharap pada pemberian orang lain
Tinggalkanlah rasa dengki maka engkau akan terhindar dari kegelisahan hidup
Hindari perbuatan haram maka engkau aman dari kerancuan dalam keraguannya
Barang siapa mampu menjaga diri dari membicarakan kejelekan orang lain
Maka kecintaanKu akan Aku anugerahkan kepadanya
Barang siapa yang mengisolasikan diri dari kerumunan orang
Maka ia terhindar dari pengaruh jeleknya
Barang siapa mampu membatasi diri dari berbicara yang tidak ada gunanya
Itu menandakan kematangan akalnya
Barang siapa menerima dengan lapang dada atas pemberian ALLAH yang sedikit
Maka ia penuh percaya pada ALLAH
ALLAH berfirman:

Wahai manusia
Barangsiapa berduka kerana persolan dunia
Maka ia hanya akan kian jauh dari ALLAH
Kian nestapa di dunia Dan semakin menderita di akhirat

ALLAH akan menjadikan hati orang tersebut dirundung duka selamanya
Kebingungan yang tak berakhir
Kepapaan yang berlarut – larut dan angan – angan yang selalu mengusik ketenangan hidupnya

Wahai manusia
Hari demi hari usia mu kian berkurang
Sementara engkau tidak pernah menyedarinya
Setiap hari Aku mendatangkan rezeki kepadamu
Sementara engkau tak pernah memujiku
Dengan pemberian yang sedikit engkau tidak pernah mahu lapang dada
Dengan pemberian yang banyak engkau tidak juga merasa kenyang
Wahai manusia
Setiap hari Aku mendatangkan rezeki untuk mu
Sementara setiap malam malaikat datang kepada Ku dengan membawa catatan amal jelekmu
Engkau makan dengan lahap rezeki Ku
Namun engkau tak pernah segan - segan pula berbuat durjana kepadaKu
Aku kabulkan jika engkau memohon kepadaKu
Kebaikan ku tak pernah putus – putus mengalir untukmu
Namun sebaliknya catatan kejelekanmu sampai kepadaKu tidak henti
Akulah pelindung terbaik untukmu
Sementara engkau hamba terjelek bagiKu
Kau rauf segala apa yang Aku berikan untukmu
Ku tutupi kejelekan demi kejelekan yang kau perbuat secara terang-terangan
Aku sungguh – sungguh malu kepadamu
Sementara engkau sedikitpun tak pernah malu kepadaKu
Kau melupakan diriKu dan mengingat yang lain
Kepada manusia engkau merasa takut sedangkan kepadaKu engkau merasa aman – aman saja Kepada manusia engkau takut dimarahi tapi pada murkaKu engkau tak peduli

No comments:

Post a Comment